Rembulan di Langit hatiku
Di kamar ini, sore ini begitu senyap, angin berhembus dengan perlahan
hingga tak terdengar gerakannya. Hiruk pikuk keributan suara di kos
tetangga-tetangga sebelah pun “tumben” tak terdengar seperti biasanya, tak ada
gaduh, tak ada suara, tak ada kebisingan anak-anak SMU pacaran yang berkunjung.
Rembulan (foto:http://www.kompasiana.com/akhmadf/malam-buatlah-rembulan-itu-tersenyum_552fc9ad6ea834763d8b456b) |
Di kamar ini dan di sore ini, mungkin aku terpikirkan tentang sosok
“rembulan” di “langit hati”. Sosok entah siapa dan di mana dia sekarang, aku
tak perduli. Dahulu, aku hanya tau, bahwa “rembulan” itu akan datang dengan
“wajah” sesuai “wajah” kita, sosok yang penuh rasa cinta, menyayangi dengan
tulus ikhlas tanpa banyak permintaan, banyak syarat. Tapi, itu dahulu, dari
buku-buku yang aku baca tentang lika-liku dakwah kampus. Faktanya, apa yang
tertulis di buku, yang indah di angan-angan tentang keluarga sakinah, istri
shalehah, tak lebih mungkin hanya bisa dibilang semu belaka. Ya, mungkin itu
pendapatku sekarang.
Di ruangan ini aku duduk, tapi pikiranku melayang-layang entah ke
mana, ke masa depan, atau mungkin mencoba mengingat masa-masa dakwah kampus
dahulu. Saat kita berani korbankan apa saja untuk kepentingan ummat. Indah
memang, mengingat masa dahulu, mungkin sekarang jika disuruh melewatinya aku
tidak akan kuat menjalaninya. Memang, hanya orang-orang pilihan yang dapat
menjalani perjalanan itu.
Mendengar lagu ini, membuat aku duduk, asyik, menikmati akustik
musik, menghayati lirik, ya mungkin di lagu ini jalanku, jalan hidupku,
rembulan di langit hatiku. Aku berusaha dengan sungguh-sungguh, rembulan itu
harus kita tarik ke dalam hati, kita jaga, kita genggam dengan sungguh-sungguh
karena pengorbanan itu akan selalu ada bagi orang-orang yang tidak ingin gagal.
(untuk rembulan
di langit hatiku, semoga tidak membaca tulisan ini, agar kau tak tahu betapa
lemahnya hati ini).
Denpasar, Akasia 13
8 Januari 2013
Remmy Silado
photo credit: DSC_0374 via photopin (license)
Denpasar, Akasia 13
8 Januari 2013
Remmy Silado
Comments