Bingkai Palestina: Sebuah Ratapan
Oleh Remmysilado
Gelegak ombak, menelan darah dalam panas jarak,
pada tapal-tapal batas jejak rangka tubuh yang terbunuh
seperti buih ombak yang sekarat
lihat, lihatlah!!!
pertumpahan darah di Palestina tak kunjung berakhir
arwahmu berjalan dalam debu
tak tercium bekas mesiu
tapi anak anak mengeluh
ledakan granat menyentuh jantung ibu
seperti rintih serdadu di hatimu
di bekas kamp, bangkai tank yang diam
tiba tiba langit legam dan musim hanya kelam,
anak anak sembunyi dan arwah - arwah berlari dari
semburan peluru
Aku ada di darah memerah katamu, pada jiwa berbasah zikir
berpanas zikir, berdingin zikir, bersakit zikir
Si buruk rupa yang terus mendengus bau darah sejuta manusia yang tak berdosa.
Senapan ini masih kupegang, katamu
batu ini masih kugenggam, katamu
Nyawa adalah masih nyawaku yang akan mengharumkan
Resah berhamburan ke mana mana
Meluluhkan perang membara
Tuhan, aku hanya leleh lilin
pada malamMu yang padam diterkam angin,
Tuhan, maut tak henti berdesah
dan tentara masih mengerahkan darah
ruang di mana-mana membusuk
melengkapi percintaan kita yang sederhana
kukirim pada-Mu sebuah sungai
sungai darah Tuhan
Comments